Pagi itu udara cerah, biasa pekerjaan rutin PKPPK,lap-lap mobil dan juga memersiapkan kendaraan dan juga alat-alat bantu operasional serta bersih-bersih lingkungan. pesawat latih "pak tentara" naik turun,naik turun putar_ putar dan naik lagi....kami sempat memperhatikan dua pesawat kasa dan bolco yang sedang latihan.selang 30 menit kreng..kreng..kreng. semua personil melompat ke posisi kendaraan masing masing.cres..cres..cris pesawat kasa jatuh di ujung ran way 13. dua kendaraan pkppk melunjur laju ke posisi 13, di ujung kami tidak melihat apa apa,kami mencoba memanjat pagar pembatas tapi tidak keliatan juga. pesawat bolco mencoba mendekati di atas kami,(happer).trus terbang rendah ninggalkan kami, happer lagi sekitar 500 meter, terbang lagi tepat di atas kami, balik lagi ke posisi happer pertama. kami hanya berpikir mungkinkah bolco itu memberitahu posisi pesawat yang jatuh? tanpa ada perintah yang pasti kami mencoba mengikuti isyarat bolco tadi dengan lari membawa apar, lewat tambak udang, lumayan juga lari dengan kedalaman sepinggul.dengan susah payah kami berhasil sampai ke lokasi dan berhasil menemukan 2 korban yang sudah tewas...
kami hanya bisa ber andai andai. SEANDAINYA PKPPK BISA TERBANG... mungkin kami bukan 20 menit lagi sampai ke lokasi dan bisa menyelamatkan dua orang kurban, seandanya bolco tadi bisa bawa pkppk naik dan turunkan ke lokasi mungkin tidak 20 menit lagi tapi lima menit, dan mungkin bisa selamatkan 2 nyawa tadi...gimana ya caranya pkppk bisa bicara dengan"pak bolco"...sopan tidak apa bila pkppk minta "pak bolco" ikut membantu di saat imerjensi seperti itu,dan lepaskan rasa 'the-thek bengek ,yang terpenting menyelamatkan jiwa manusia,,,ya ngak,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar